NPL, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN DPK TERHADAP LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR). STUDI KASUS PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, TBK PERIODE 2011 – 2014.
Abstract
Semakin besar kredit yang disalurkan,
maka semakin besar risiko yang
ditanggung bank tersebut yaitu berupa
NPL. Penyaluran kredit yang tidak sehat
menyebabkan NPL menjadi besar dan
mempengaruhi rasio LDR. Selain itu,
kondisi perekonomian seperti Inflasi
dapat mempengaruhi rasio LDR
dikarenakan nasabah terus menarik
dananya. Hal yang sama juga terjadi
pada DPK, apabila DPK mengalami
peningkatan maka bank dapat
menyalurkan kredit yang lebih besar
sehingga LDR akan mengalami
kenaikan.
Teknik analisis yang digunakan adalah
regresi linier berganda, dan uji
hipotesis menggunakan t-statistik dan
F-statistik.
NPL dan Inflasi berpengaruh positif
signifikan terhadap LDR dengan
masing-masing signifikansi 0,0001 dan
0,0000 serta koefisien 9.6962 dan
8.2149. Pertumbuhan DPK
berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap LDR dengan signifikansi
0.64894 dan koefisien 0.156. NPL,
Inflasi, dan Pertumbuhan DPK secara
simultan berpengaruh signifikan
terhadap LDR pada bank bjb periode
2011.1-2014.12 pada level of signifikan
5%. Kemampuan prediksi dari ketiga
variabel tersebut terhadap LDR sebesar
96,72%, sedangkan sisanya 13,28%
dijelaskan oleh variabel-variabel lain
diluar model atau persamaan ini.